Bapak Nabila, demikianlah ia disapa oleh kawan kerabatnya. Nama sebenarnya adalah Muhammad Nasyiruddin, kelahiran tahun 1988. Namun kebiasaan warga di kampungnya, Lombok Timur, biasanya seorang bapak kalo sudah punya anak, akan dipanggil dengan nama anaknya. Walhasil dipanggilah ia dengan nama Bapak Nabila, karena nama anaknya yang baru berusia 3 tahun itu adalah Nabila.
Ia adalah seorang pekerja keras, ketidaksempurnaan fisiknya tidak membuat ia menyerah pada keadaan. Telah banyak usaha ia lakukan sejak masih SMP dulu. Mulai dari berjualan air nira, cilok, es kelapa muda, dan juga pernah bekerja sebagai kuli bangunan. 5 tahun terakhir, dirinya memutuskan untuk memilih berjualan Aromanis, jajanan anak-anak yang terbuat dari bahan baku gula putih.
Secara fisik, berjualan aromanis tidak merepotkan dirinya karena tidak harus menggunakan rombong yang akan sangat berat untuk ia dorong, seperti kerepotan yang ia alami pada usaha-usaha sebelumnya. Juga secara keuntungan ia merasa berjualan aromanis lebih memberikan keuntungan dibandingkan usaha-usaha sebelumnya. Keuntungan bersih di kisaran Rp. 40.000,- dapat ia bawa pulang setiap harinya untuk membiayai kehidupannya dan keluarga.
Saat ditanya, adakah keinginannya untuk berpindah usaha yang mungkin bisa memberi keuntungan lebih besar lagi. Dengan yakin Ia menjawab : "tidak". Nampak bahwa Ia tipe orang yang jarang mengeluh. Ia merasa puas dan bersyukur dengan rezeki yang diperolehnya sekarang dari berjualan Aromanis. Ia punya standar sendiri tentang kebahagiaan hidupnya. Dengan atau tanpa rumah mewah, mobil mengkilap, baginya : HIDUP semanis AROMANIS.
mantap.... ispiratif
BalasHapusMakasi Buya...
BalasHapus